TEORI GRAF
PEWARNAAN GRAF
Disusun oleh:
Devia Nurhaliza
5520116036
JURUSAN TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Matematika memiliki
beberapa pokok bahasan, salah satunya adalah graf. Wilson & Watkins (1990:
10) menyatakan, graf terdiri dari himpunan tak kosong dari elemen-elemen yang
disebut simpul dan daftar pasangan tak berurutan dari elemen-elemen tersebut
yang dinamakan rusuk.
Graf biasa digunakan sebagai
visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah dimengerti. Contoh graf dalam
kehidupan sehari-hari antara lain: struktur organisasi, bagan alir pengambilan
mata kuliah, peta, rangkaian listrik,
dan lain-lain.
Graf merupakan
salah satu cabang ilmu Matematika
yang dapat diterapkan baik dalam Ilmu Matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu topik pada graf adalah pewarnaan graf. Pewarnaan
graf dibagi menjadi dua macam, yaitu pewarnaan simpul dan pewarnaan rusuk. Akan tetapi, jika tidak diberikan kualifikasinya,
pewarnaan graf diartikan sebagai pewarnaan simpul. Mewarnai
sebuah graf berarti memberi warna pada setiap simpul dan rusuk graf sedemikian
hingga simpul dan rusuk yang berkaitan
dapat diwarnai dengan warna yang berbeda.
Misalkan G adalah
graf tanpa loop, banyaknya warna yang digunakan untuk mewarnai simpul graf G
sedemikian sehingga simpul yang berikatan berlainan warna dinyatakan dengan k-pewarnaan.
Jika G memiliki k-pewarnaan, maka G
dikatakan dapat diwarna dengan k warna. Pada pewarnaan simpul,
jumlah warna yang
boleh dipergunakan haruslah seminimal
mungkin. Jumlah warna paling
minimum yang dapat diterapkan pada Graph ini sering
disebut dengan angka kromatik
(χ(G)). Salah satu metode yang digunakan untuk mewarnai graf adalah dengan menggunakan
polinomial khromatik.
Pewarnaan graf
dapat diaplikasikan pada berbagai permasalahan sehari-hari, misalnya penentuan
jadwal ujian. Jadwal ujian ditentukan
sedemikian sehingga tidak ada mahasiswa yang memiliki dua mata kuliah
yang diujikan pada waktu bersamaan. Contoh lainnya adalah saluran televisi
ditentukan ke pemancar-pemancar, sedemikian sehingga tidak ada dua pemancar
dapat beroperasi pada saluran yang sama dalam jarak tertentu.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana penggunaan
Algoritma Welsh dan Powel?
2.
Bagaimana cara
menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf?
3.
Apa perbedaan perwanan
titik atau sisi suatu graph?
C.
Tujuan.
1. Menentukan
banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf.
2. menjelaskan
pewarnaan titik suatu graph.
3. menjelaskan
pewarnaan sisi atau rusuk suatu graph.
4. menjelaskan
algoritma Welsh dan Powell dalam pewarnaan graph.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Graf
Graf adalah himpunan tak kosong yang terdiri dari
himpunan simpul dan himpunan rusuk dengan himpunan simpul bukan merupakan
himpunan kosong. Himpunan simpul
dari G dinotasikan dengan V (G)
dan himpunan rusuk dari G dinotasikan dengan E(G).
Notasi graf:
G(V, E) artinya graf G memiliki V simpul dan E rusuk.
Simpul-simpul
pada graf dapat merupakan obyek sembarang seperti kota, nama orang, jenis buah,
komponen alat elektronik dan sebagainya. Rusuk dapat menunjukkan hubungan sembarang
seperti rute penerbangan, jalan raya, sambungan telepon, ikatan kimia, dan
lain-lain.
B.
Pewarnaan
Graf
Pewarnaan graf terbagi menjadi dua macam yaitu pewarnaan simpul
dan pewarnaan rusuk.
1.
Pewarnaan
simpul didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan G adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan untuk G menyatakan
penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G
sedemikian hingga simpul-simpul yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika
G memiliki k-pewarnaan, maka G
dikatakan dapat diwarnai dengan k-warna
(Wilson dan Watkins, 1989: 235).
Berikut adalah contoh pewarnaan simpul pada graf G .
Gambar 1 (a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 3-pewarnaan,
4-pewarnaan, dan 5-pewarnaan dari graf G.
2.
Pewarnaan rusuk didefinisikan sebagai
berikut :
Misal G adalah
graf tanpa loop,
k-pewarnaan rusuk untuk G adalah pemberian sebanyak k warna pada rusuk-rusuk G
sedemikian hingga setiap dua rusuk yang bertemu dengan simpul yang sama mendapat
warna berbeda. Jika G memiliki
k-pewarnaan rusuk, maka rusuk graf G dikatakan dapat diwarnai dengan k warna
(Wilson dan Watkins, 1989: 240).
Berikut adalah
contoh pewarnaan rusuk pada graf G .
Gambar 2 (a),
(b), dan (c) secara berturut-turut adalah 4-pewarnaan rusuk, 5-pewarnaan rusuk,
dan 6-pewarnaan rusuk dari graf G . Gambar 2 (d) bukan merupakan pewarnaan rusuk
dari graf G , karena terdapat dua rusuk berwarna sama yang bertemu pada simpul
yang sama.
3.
Bilangan
kromatik didefiniskan sebagai berikut :
Indeks khromatik graph
G adalah bilangan yang menyatakan minimum banyaknya warna yang diperlukan untuk
mewarnai semua sisi graph G sedemikian hingga setiap dua sisi graph G yang
terkait ke titik yang sama mendapatkan warna yang berbeda. Indeks khromatik diyatakan
dengan c ’(G). Biasanya warna-warna yang digunakan untuk
mewarnai sisi-sisi suatu graph dinyatakan dengan 1, 2, 3,…, k. c ’(G) = minimum
4.
Algoritma
Welsh dan Powel
Algoritma
ini memberikan cara mewarnai sebuah graph dengan memberi label titik-titiknya
sesuai dengan derajatnya. Adapun langkah-lakah mewarnai sebuah graph menurut
Welsh dan Powel adalah sebagai berikut :
1.
Urutkan
titik – titik dari G dalam derajat menurun, d(v1) > d(v2) > d(v3) > .
. . >d(Vn) (boleh memakai tabel)
2.
Gunakan
warna pertama (I) untuk mewarnai titik pertama (yang mempunyai derajat
tertinggi (v1)) dan titik yang tidak bertetangga dengan v1 )
3.
Gunakan
warna ke dua (II) untuk mewarnai titik dengan derajat tertinggi berikutnya.
4.
Ulangi
penambahan warna – warna sampai semua titik terwarnai.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pewarnaan
Simpul
Misalkan G
adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan untuk G menyatakan penggunaan sebanyak
k-warna untuk simpul G sedemikian hingga
simpul-simpul
yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika G memiliki k-pewarnaan, maka G
dikatakan dapat diwarnai dengan
k-warna (Wilson dan Watkins, 1989: 235).
Sifat
– sifat bilangan kromatik untuk pewarnaan simpul
1.
χ(G)
= 1 jika dan hanya jika G adalah graf kosong.
2.
χ(G)
≥ 3 jika dan hanya jika G memiliki subgraph yang merupakan K3 atau C3
3.
χ(G)
≤ ∆(G)+1.
4.
χ(G)
≤ ∆(G), kecuali jika G adalah graf lengkap atau graf lingkaran dengan jumlah
simpul ganjil.
5.
Untuk
setiap graf planar, berlaku teorema 4 warna, yaitu χ(G) ≤ 4.
6.
Bila
G’ adalah upagraph dari G, maka χ(G’) ≤ χ(G).
7.
Graf
lengkap Kn memiliki χ(G)=n.
8.
Graf
Lingkaran Cn memiliki χ(G)=2 bila n genap dan χ(G)=3 bila n ganjil.
9.
Graf
Teratur berderajat n selalu memiliki χ(G) ≤ n +1 sesuai sifat no 3 di atas.
10.
Graf
Bipartit selalu bisa diwarnai dengan 2 warna.
biru
|
Merah
|
11. Graf yang berupa pohon selalu dapat
diwarnai dengan 2 warna.
Algoritma
Welsh dan Powel
Kita
dapat menggunakan Algoritma Welch-Powell untuk mewarnai suatu Graf, dengan
banyak warna minimal sebagi berikut :
1.
Urutkan
semua simpul berdasarkan derajatnya, dari derajar besar ke derajat kecil.
2.
Ambil
warna pertama (misalnya merah), warnai simpul pertama yang sudah kita urutkan
berdasarkan derajatnya tadi. Kemudian warnai simpul berikutnya yang tidak
berdampingan dengan simpul pertama tadi dengan warna yang masih sama (merah).
3.
Kemudian
kita lanjutkan dengan warna kedua, dan seterusnya, sampai semua simpul telah
diberi warna.
Contoh : mewarnai simpul Graf
menggunakan algoritma Welch-Powell
1. Urutkan
simpul berdasarkan derajatnya dari besar ke kecil : Simpul berderajat terbesar
adalah E, yaitu 5 (mempunyai 5 ruas) kemudian simpul C berderajat 4, B,D,F
masing-masing berderajat 3 dan A,H,G masing-masing berderajat 2. Jadi Urutannya
adalah : E,C,B,D,F,A,H,G
2. Ambil
warna pertama, misalnya Merah. Beri warna Merah simpul E (karena E adalah
simpul urutan pertama).Kemudian cari simpul yang tidak berdampingan dengan
simpul E, beri warna yang sama (merah)
Kita
berikan warna yang sama pada simpul A dan G dengan warna simpul E yaitu merah
karena Simpul A dan G tdk berdampingan dengan simpul E
3. Sehingga
didapat urutan simpul yang belum diberi warna sbb : C,B,D,F,H
4. Ambil
warna kedua, misalnya Biru, warnai simpul C ( karena simpul C sekarang ada
diurutan pertama). Kemudian cari simpul yang tidak berdampingan dengan simpul
C, beri warna yang sama (Biru).
Kita
berikan warna yang sama pada simpul D dan H dengan warna simpul C yaitu biru
karena Simpul D dan H tidak berdampingan dengan simpul C
5. Sehingga
didapat urutan simpul yang belum diberi warna sbb : B,F
6. Ambil
warna ketiga, misalnya Hijau, warnai simpul B dan F.
7. Pewarnaan
telah selesai, Graf merupakan Graf berwarna 3. Jadi K(G) = 3
B.
Pewarnaan
Rusuk
Pewarnaan
garis atau rusuk pada suatu graph adalah penentuan warna rusuk-rusuk suatu
graph sehingga setiap rusuk yang berdekatan mendapatkan warna yang berbeda.
Ukuran keberwarnaan suatu graph didefinisikan sama dengan ukuran keberwarnaan
titik, yaitu mengacu kepada banyaknya warna yang memungkinkan sehingga setiap
rusuk yang berdekatan mendapat warna yang berbeda. Jumlah warna minimal yang
dapat digunakan untuk mewarnai rusukrusuk dalam suatu graph G disebut bilangan
khromatik G.
Sifat
– sifat bilangan kromatik untuk pewarnaan simpul
1.
∆(G ) ≤ χ(G) ≤ ∆(G)+1.
Derajat maksimum titik dari graph G1 ,
G2 , dan G3 adalah 3 Bilangan khromatiknya adalah 3.
2.
χ (Kn ) = n, jika n
ganjil dan n > 1
3.
χ (Kn ) = n-1, jika n
genap
4.
χ(G) = ∆(G)
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat
ditarik dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Masalah pewarnaan graf
merupakan masalah yang banyak digunakan untuk memodelkan masalah di berbagai
bidang.
2.
Beberapa jenis graf
yang memiliki keteraturan dapat ditentukan bilangan kromatiknya secara langsung
dengan menggunakan sifat – sifatnya.
3.
Terdapat beberapa
algoritma yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pewarnaan graf.
Salah Satunya Algoritma Welsh dan Powel untuk mewarnai suatu Graf, dengan
banyak warna minimal .
DAFTAR
PUSTAKA
Munir, Rinaldi, Diktat Kuliah IF 2153,
Matematika Diskrit, Edisi Keempat, Program Studi Teknik Informatika, STEI, ITB,
2006.
Budiman, Hengki, Penerapan Graph Colouring
Untuk Merencanakan Jadwal, Program Studi Teknik Informatika, STEI, ITB, 2010.
Devadas, Srini dan Eric
Lehman. 2005. Graph Teory II. Diakses
dari http://files.myopera.com/m4th03/files/vertex_coloring_graph.pdf
Maaruf, Faridah. ----. Pengenalan Teori Graf. Diakses dari http://books.google.co.id/books?id=teQ1aMau9i8C&pg=PA113&lpg=PA113&dq=cara+menentukan+polinomial+kromatik&source=bl&ots=p9KCYF0gog&sig=yhqKLURDCZAsqHttx8zDlfdQ5zY&hl=id&sa=X&ei=fTqgUKvklcqVmQW4yYHQCA&ved=0CBoQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false
Priatna, Nanang. ----. Pewarnaan Graf. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196303311988031-NANANG_PRIATNA/Pewarnaan_Graph.pdf
Tolong beri dukungan dengan cara Komen dan Bagikan Postingan ini, Agar Minvi selalu semangat update informasi yang lain 😄
Terimakasih semoga bermanfaat.
0 Comments
Posting Komentar